TUGAS MAKALAH SENI RUPA PAMERAN SENI
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Seni
rupa adalah salah satu bidang seni yang melatih siswa untuk memperhalus rasa
dan karsa. Dengan seni rupa, siswa dapat mengekspresikan perasaan atau
pengetahuannya melalui grafis yang diabadikan melalui goresan sketsa serta
warna.
Sesuai dengan program mata pelajaran
seni rupa yang salah satunya adalah memperkenalkan kreasi siswa melalui
kegiatan resmi atau pameran maka dengan ini kami berencana untuk mengadakan
kegiatan pameran seni rupa yang kami selenggarakan sekaligus sebagai peringatan
kemerdekaan RI yang ke 72.
Kami mengharapkan dengan adanya
kegiatan pameran ini, potensi - potensi yang dimiliki oleh siswa khususnya
dibidang seni rupa akan terlihat dan sekaligus untuk memacu semangat berkarya
pada diri siswa.
DASAR
PEMIKIRAN
·
Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Seni Rupa
·
Program Tahunan Ikatan Siswa Seni
Rupa SMA Kadingaten
TUJUAN
PELAKSANAAN
Kegiatan
pameran yang kami laksanakan bertujuan sebagai berikut ;
1. Memperkanalkan
kreasi siswa di bidang seni rupa
2. Menumbuhkan
kecintaan di bidang Seni dan Budaya khususnya seni rupa
3. Meningkatkan
khasanah pengetahuan serta wawasan di bidang Seni Rupa.
4. Meningkatkan
kemampuan untuk mengapresiasi sebuah karya.
5. Menumbuhkan
kemampuan kritis dalam seni rupa dan Memenuhi tugas Seni Budaya
JENIS
KARYA
Kegiatan
Pameran Seni Rupa ini akan menampilkan dua kategori karya yaitu :
·
Karya Seni Rupa Murni (fine art)
·
Seni Rupa Terapan (apllied art)
·
Seluruh Perangkat Sekolah dan Alumni
·
Wali Murid
WAKTU
DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Hari/Tanggal
: Kamis, 19 Agustus 2017
Waktu
: 08.00-14.00 WIB
Tempat
: Aula SMA Kadingaten
SASARAN
KEGIATAN
Seluruh
Siswa SMA Kadingeten
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seni
adalah sebuah manefestasi kretif yang belum ada menjadi ada, dan seni merupakan
ekspresi perasaan dari pikiran untuk menyalurkan gejolak perasan. Dalam situasi
perasan tersebut orang dapat mengekspresikan perasaannya dalam karya seni,
karena karya seni baru lahir setelah perasaan mengekspresikan ke dalam karya
seni yang diperoleh dari pengalaman, atau sebaliknya. Dalam seni, perasaan
harus dikuasai terlebih dahulu, harus dijadikan obyek dan harus diatur,
dikelola, dan diwujudkan atau diekspresikan dalam karya seni.
Sebagaimana
fenomena seni rupa tidaklah berdiri sendiri. Dengan pancaindra dari kemampuan
pikiran manusia menciptakan pula sebagai sistim tanda, baik sistim tipikal yang
petanda-petandanya terbangun dari obyek indrawi tertentu, maupun sistim tanda
campuran yang petanda-petandanya terbangun dari campuran obyek indrawi dari
pengalaman maupun eksplorasi yang dilakukan. Artinya seni rupa ada dengan
bentuk-bentuk yang dapat diiterpretasikan sebagai tanda dan tanda tersebut
dapat dimaknai dengan daya persepsi atau apresiasi penanda/ penikmat
(apresiator), dan penonton tersebut dalam memberikan tanda dalam bentuk tersbut
pada masing-masing apresiasi penanda/penikmat (apresiator) dapat berbeda.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan seni rupa?
2. Apa
yang dimaksud dengan pameran?
3. Apa
sajakah manfaat pameran karya seni rupa?
4.
Bagaimanakah tahapan persiapan pelaksanaan pameran karya seni rupa?
5. Apa
sajakah peralatan yang dibutuhkan dalam pameran?
6.
Bagaimanakah penataan karya seni rupa yang akan ditampilkan?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian seni rupa.
2.
Untuk mengetahui pengertian pameran.
3.
Untuk mengetahui manfaat pameran karya seni rupa.
4.
Untuk mengetahui tahapan persiapan pameran karya seni rupa.
5.
Untuk mengetahui peralatan-peralatan dalam pameran.
6.
Untuk mengetahui penataan karya seni rupa yang akan ditampilkan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Seni Rupa
Secara sederhana, seni rupa adalah
ungkapan ide atau perasaan yang estetis dan bermakna dari pembuatnya yang
diwujudkan melalui media rupa yang bisa ditangka dan dirasakan dengan rabaan.
Perwujuda ini merupakan hasil pengolahan konsep titik, garis, bidang, bentuk,
warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.
Berdasarkan
dimensinya, karya seni rupa dibagi dua, yaitu karya seni rupa dua dimensi yang
mempunyai dua ukuran dan karya seni rupa tiga dimensi yang mempunyai tiga
ukuran atau memiliki ruang. Contoh karya seni rupa dua dimensi adalah lukisan,
gambar, foto, dan lain-lain.
Berdasarkan fungsinya, karya seni
rupa ada yang dibuat dengan pertimbangan utama untuk memenuhi fungsi praktis
atau terapan (applied art), dan ada juga yang dibuat dengan tujuan untuk
dinikmati keindahan dan keunikannya saja tanpa mempertimbangkan fungsi
praktisnya. Karya seni rupa dengan kategori ini disebut karya seni rupa murni.
Kain Batik merupakan salah satu seni kriya.
Gambar, lukisan, dikategorikan
sebagai hasil karya seni rupa dua dimensi. Disebut dua dimensi karena mempunyai
ukuran panjang, lebar dan hanya dinikmati dengan satu arah pandangan, yaitu
dari arah depan atau sejajar dengan bidang datar.
Beberapa
jenis seni rupa dimensi antara lain sebagai berikut.
1.
Seni lukis, ialah pengembangan yang lebih lengkap dari menggambar.
2.
Seni grafis, ialah cabang seni yang menggunakan alat cetak untuk menggambar.
Contoh hasil karya seni grafis adalah
cetak sablon dan poster.
3.
Seni kriya yang termasuk seni dua dimensi adalah batik.
4.
Seni ilustrasi, ialah seni menggambar sebagai hasil visualisasi dari suatu
tulisan untuk
menerangka, menghiasi atau memudahkan
pembaca memahami suatu cerita, tulisan,
atau informasi tertulis lainnya.
Contoh karikatur, komik.
B. Pengertian Pameran
Pameran
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan ide atau gagasan perupa
kepada publik melalui media karya seninya. Melalui kegiatan ini diharapkan
terjadi komunikasi antara perupa yang diwakili oleh karya seninya dengan
apresiator. Hal ini sejalan dengan definisi yang diberikan Galeri Nasional
bahwa: “Pengertian pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa
untuk dikomunikasikan hingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.”
Penyelenggaraan
pameran dalam konteks pembelajaran seni budaya bisa dilakukan baik di sekolah
maupun di luar sekolah (masyarakat). Penyelenggaraan pameran di sekolah
menyajikan materi pameran berupa hasil studi para siswa dari kegiatan
pembelajaran kurikuler, dan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini biasanya
dilakukan pada akhir semester atau akhir tahun ajaran. Adapun konteks pameran
dalam arti luas, di masyarakat, materi pameran yang disajikan berupa berbagai
jenis karya seni rupa untuk diapresiasi oleh masyarakat luas.
Menurut jenisnya, pameran dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
·
Pameran umum. Pameran umum adalah
pameran yang diselenggarakan oleh masyarakat luas. Karena pameran ini bersifat
umum, maka siapapun bisa menyelenggarakannya, misalnya seniman atau instansi.
·
Pameran khusus. Pameran khusus
adalah pameran yang diselenggarakan oleh kalangan tertentu, misalnya sekolah
mengadakan pameran kelas atau sekolah. Kegiatan pameran kelas atau sekolah
merupakan bagian dari proses pembelajaran siswa dalam bidang pendidikan seni
rupa.
C. Manfaat Pameran Karya Seni Rupa
Tujuan
dari sebuah pelaksanaan pameran secara umum adalah sebagai berikut
1.
Sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi kelompok pecinta seni dan masyarakat.
2.
Memberikan motivasi kepada pengunjung untuk mengambil langkah konkrit yang
bermanfaat dalam berkesenian.
3.
Memupuk rasa cinta terhadap kebudayaan daerah dan pengembangan budaya nasional.
4.
Wujud dari hasil praktik seni rupa. Bila praktik dari hasil berkarya seni tidak
ditunjukan
kedapa orang lain atau masyarakat umum
maka karya seni tersebut tidak dapat
diapresiasi dan mendapatkan apresiasi
alhasil karya seni tersebut hanya akan menjadi
pengisi gudang belaka.
5.
Sebagai media dan sarana untuk menunjukan (to show) dan mengembangkan
bakat (di
bidang seni) seseorang kepada
masyarakat luas, dan hal ini bisa saja membuat
seseorang mendapatkan penghasilan dari
bidang seni itu sendiri.
6.
Meningkatkan apresiasi seni pada generasi muda. Karena bangsa yang maju
seringkali
ditandai dengan besarnya apresiasi
(penghargaan) mereka terhadap kehidupan seni dan
budaya.
Sedangkan,
tujuan pameran secara spesifik (khusus) antara lain :
1.
Apresiasi, yaitu adanya suatu
kesadaran diri terhadap nilai-nilai karya seni berdasarkan pengertian tentang
kedalaman suatu bentuk dan isinya.
2.
Komunikasi, yaitu adanya pengiriman
atau penerimaan pesan antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud
sampai kepada orang lain (seniman melalui karyanya).
3.
Rekreasi, yaitu suatu arena rekreasi
adalah upaya membantu mengadakan dan menyelenggarakan sarana hiburan bagi
masyarakat melaui karya seni,
4.
Pendidikan, yaitu Kegiatan pameran
dapat memandu dalam menumbuhkan kesadaran akan nilai-nilai keindahan dan
kesadaran akan kemampuan kreatifnya sehingga orang lain terpacu untuk berbuat.
5.
Prestasi, yaitu suatu hasil yang
dicapai setelah mengerjakan suatu pekerjaan.
Pameran
juga memiliki arti yang penting bagi siswa, yaitu sebagai kegiatan penyajian
visual untuk menyampaikan ide kreatifnya kepada khalayak umum. Melalui
apresiasi dari khalayak umum, karya seni yang ditampilkan akan mendapat
penilaian, penghargaan, tanggapan, respon, atau kritikan sehingga dapat
meningkatkan kualitas karya berikutnya. Pameran karya seni rupa tidak hanya
dilakukan oleh para seniman besar saja, namun saat ini sudah banyak seniman
cilik yang menampilkan karyanya lewat pameran kelas atau sekolah. Pameran kelas
atau sekolah merupakan kegiatan studi untuk menampilkan hasil karya siswa.
Kegiatan pameran kelas atau sekolah
sangat penting bagi siswa dan memberikan manfaat sebagai berikut :
·
Siswa mampu menunjukkan apresiasinya
melalui kreativitas di bidang seni, khususnya seni rupa.
·
Meningkatkan kemampuan siswa dalam
berkarya sekaligus sebagai ajang prestasi dan kompetisi di bidang seni.
·
Memperbesar rasa percaya diri siswa
sehingga dapat memotivasi kreativitasnya untuk berkarya.
·
Melatih siswa berorganisasi dan
bekerjasama, mengambil mufakat dengan bermusyawarah, dan menghormati pendapat
orang lain.
D. Tahapan Persiapan Pameran Karya Seni
Rupa
Untuk
menyelenggarakan pameran kelas atau sekolah dibutuhkan persiapan yang matang
agar kegiatan pameran dapat berjalan dengan lancar. Berikut tahapan persiapan
pameran kelas atau sekolah :
1.
Tahap perencanaan (persiapan awal)
Tahap perencanaan (persiapan awal)
meliputi pembentukan panitia, pembuatan proposal, penyusunan jadwal, dan
tempat.
a.
Pembentukan panitia
·
Panitia adalah kelompok orang yang
ditunjuk atau dipilih untuk mengurus suatu kegiatan. Pembentukan panitia
hendaknya dilakukan melalui musyawarah di tingkat kelas yang dipimpin ketua
kelas dan di tingkat sekolah yang dipimpin oleh ketua OSIS. Kepanitiaan pameran
di sekolah dapat disusun sebagai berikut.
·
Pelindung dijabat oleh kepala
sekolah. Tugasnya sebagai penanggung jawab terlaksananya kegiatan pameran di
kelas atau sekolah, baik yang menyangkut urusan ke dalam maupun ke luar.
·
Penanggung jawab dijabat oleh guru
mata pelajaran Kesenian. Tugasnya memberikan arahan dan bimbingan tentang
kegiatan yang akan dilakukan.
·
Ketua dijabat oleh ketua kelas atau
ketua OSIS. Tugasnya mengoordinasi dan memimpin semua kegiatan yang berhubungan
dengan pelaksanaan kegiatan pameran.
·
Wakil ketua dijabat oleh siswa.
Tugasnya membantu ketua untuk kelancaran kegiatan pameran.
·
Sekretaris dijabat oleh siswa.
Tugasnya menangani bidang administrasi.
·
Bendahara dijabat oleh siswa.
Tugasnya menangani bidang keuangan.
·
Seksi-seksi dijabat oleh
siswa.
·
Seksi penyeleksi, bertugas
menyeleksi karyakarya yang akan dipamerkan.
·
Seksi dekorasi, bertugas mengatur
dan membuat ruang pameran menjadi lebih indah dan menarik.
·
Seksi dokumentasi, bertugas
mendokumentasikan semua yang berhubungan dengan kegiatan pameran.
·
Seksi publikasi, bertugas
mempublikasikan kepada masyarakat tentang pelaksanaan kegiatan pameran.
·
Seksi keamanan, bertugas menjaga
keamanan selama pameran berlangsung sampai berakhirnya pameran.
·
Seksi usaha, bertugas mencari dana
yang dibutuhkan, misalnya dengan mencari sponsor atau donatur.
·
Seksi perlengkapan, bertugas
mempersiapkan semua perlengkapan dan alat-alat yang dibutuhkan selama pameran
berlangsung. Tanggung jawab ini dimulai dari pengadaan sampai pengembalian
barang.
·
Seksi konsumsi, bertugas dan
bertanggung jawab berbagai hal yang berkaitan dengan konsumsi.
b.
Pembuatan proposal
Sebelum pelaksanaan kegiatan pameran
kelas atau sekolah, perlu dibuatkan proposal untuk mendapat persetujuan
pimpinan sekolah. Proposal kegiatan berisi tentang semua hal yang berkaitan
dengan pelaksanaan kegiatan pameran kelas atau sekolah mulai dari awal sampai
akhir kegiatan.
c.
Penentuan tema
Tema merupakan pokok pikiran yang
menjiwai seluruh kegiatan. Dalam menentukan tema harus disesuaikan dengan
maksud dan tujuan pameran. Misalnya, “Dengan Pameran Seni Rupa Kita Tingkatkan
Prestasi Belajar dan Kreativitas”. Isi tema bisa disesuaikan dengan momen
hari-hari tertentu, misalnya hari-hari besar nasional.
d.
Penyusunan jadwal
Jadwal kegiatan pameran perlu
disusun dengan baik dan terprogram agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan
dengan lancar. Pada jadwal tertera hari dan tanggal, waktu, dan jenis kegiatan
yang dilakukan.
e.
Tempat
Tempat pameran perlu dipersiapkan
dengan baik sebelum pelaksanaan kegiatan. Syarat-syarat tempat pameran yang
baik, antara lain strategis, mudah dijangkau, luas, aman, bersih, dan dekat
keramaian.
2.
Tahap pengumpulan karya
Karya-karya seni yang akan
dipamerkan dikumpulkan pada panitia, ketua kelas, atau guru kesenian. Hasil
karya yang terkumpul perlu dikelompokkan sesuai dengan jenis karyanya, baik
karya dua dimensi maupun tiga dimensi.
3.
Tahap seleksi karya
Karya yang terkumpul diseleksi
kelayakannya sebelum dipamerkan. Dalam proses penyeleksian, dapat meminta
pertimbangan guru kesenian, siswa yang memiliki kelebihan di bidang seni rupa,
atau bisa juga melibatkan seniman, agar karya yang dipamerkan berkualitas.
4.
Tahap persiapan akhir (gladi bersih)
Sebelum pelaksanaan pameran, perlu
diadakan persiapan akhir atau gladi bersih untuk mengecek kesiapan akhir
panitia. Dengan gladi bersih akan dapat diketahui hal-hal yang perlu
diperbaiki. Pelaksanaan gladi bersih dapat dilakukan satu hari menjelang
pelaksanaan pameran.
5.
Tahap pelaksanaan pameran
Setelah semua persiapan selesai,
pameran kelas atau sekolah dapat dilaksanakan sesuai jadwal yang telah dibuat.
Keberhasilan suatu pameran tergantung darikesiapan dan kerjasama panitia.
Jangan sampai jalannya pameran kacau karena kurangnya koordinasi yang baik.
Pada pameran sekolah, bisa
disediakan pemandu pameran untuk memandu pengunjung melihat kegiatan pameran.
Pemandu pameran akan memberikan penjelasan tentang karya-karya yang dipajang
serta menunjukkan tempat dan posisi suatu karya. Salah satu tanda keberhasilan
suatu pameran seni rupa dapat dilihat dari jumlah pengunjung. Maka tiap kelas
yang mengadakan pameran dapat berusaha untuk menarik pengunjung sebanyak
mungkin melalui poster dan selebaran.
E. Peralatan dan Perlengkapan
Pameran
Ketersediaan
peralatan dan perlengkapan sangat diperlukan dalam penataan karya seni rupa
yang hendak dipamerkan. Beberapa peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan
dalam pameran kelas atau sekolah adalah sebagai berikut :
1.
Sketsel atau panil, digunakan untuk
meletakkan karya seni dua dimensi, seperti lukisan, gambar, atau karya
kerajinan hiasan.
2.
Level, digunakan untuk meletakkan
karya seni tiga dimensi, seperti patung, keramik atau kriya. Bentuk level bisa
bervariasi, yang penting dapat membantu penampilan karya agar lebih menarik.
Level bisa dipakai untuk meletakkan satu atau beberapa karya sesuai ukuran.
3.
Meja dan kursi, digunakan untuk buku
tamu dan kursi digunakan untuk para undangan pada saat acara pembukaan pameran.
4.
Tata lampu atau pencahayaan,
penataan pencahayaan perlu ditata sedemikian rupa agar berfungsi sebaikbaiknya
demi penerangan terhadap karya yang dipamerkan. Tingkat pencahayaan dilakukan
sewajarnya, tidak terlalu terang dan atau terlalu redup. Pencahayaan terutama
diarahkan ke karya yang dipamerkan, bukan ke arah pengunjung. Arah
pencahayaanyang tepat juga sangat membantu keindahan karya.
5.
Dekorasi ruangan, dibuat untuk
mempercantik ruangan pameran, terlebih untuk pameran yang diadakan di dalam
gedung (in door).
6.
Katalog, dapat dibuat berbentuk
brosur atau buku yang berisi informasi tentang materi yang ditampilkan dalam
pameran. Katalog memuat kata sambutan, jenisjenis karya, data peserta pemeran
beserta hasil karyanya (bisa juga diikuti foto).
7.
Brosur, digunakan untuk sarana
informasi dan promosi tentang adanya kegiatan pameran yang ditulis secara
singkat tetapi lengkap. Brosur berupa cetakan kertas yang umumnya terdiri atas
beberapa halaman dalam bentuk lipatan. Brosur dicetak sesuai kebutuhan untuk
disebarkan ke masyarakat atau lingkungan sekolah.
8.
Buku tamu atau buku kesan dan pesan,
diletakkan di meja dekat pintu masuk pengunjung dan pintu keluar. Dalam buku
tamu berisi kolom catatan yang diisi oleh pengunjung tentang kesan dan pesan
atau kritikan terhadap pelaksanaan kegiatan pameran.
9.
Sound system, diperlukan pada saat
acara pembukaan pameran dan selama acara berlangsung bila ada pemberitahuan
penting yang perlu disampaikan kepada panitia ataupun pengunjung.
F. Penataan Karya Seni Rupa
Pada
penempatan karya sekaligus ruangannya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam penataan karya, yaitu sebagai berikut.
1.
Penempatan karya seni rupa hendaknya
mempertimbangkan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung.
2.
Karya dua dimensi dapat dipajang
pada sketsel (panil) atau dinding.
3.
Karya tiga dimensi diletakkan di
atas meja (level). Bila ukurannya terlalu besar, boleh diletakkan di lantai.
4.
Karya kerajinan tangan dapat
ditempatkan di meja khusus yang telah disediakan.
5.
Penataan lampu diatur agar karya
yang dipajang dapat terlihat jelas dan menarik.
Penataan
karya seni rupa harus tepat sehingga dapat dinikmati secara optimal oleh
pengunjung. Dengan demikian, proses apresiasi berlangsung dengan baik.
Penempatan karya yang kurang tepat akan menghambat terjadinya proses apresiasi.
Pameran
kelas atau sekolah merupakan kegiatan studi untuk menampilkan hasil karya
siswa. Menurut jenisnya, pameran dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pameran
umum dan pameran khusus. Tahapan persiapan pameran kelas atau sekolah meliputi
tahap perencanaan (persiapan awal), tahap pengumpulan karya, tahap seleksi
karya, persiapan akhir (gladi bersih), dan pelaksanaan pameran. Tahap
perencanaan meliputi pembentukan panitia, pembuatan proposal, penyusunan
jadwal, dan tempat. Susunan kepanitiaan terdiri atas pelindung, pembimbing,
ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan seksi-seksi. Peralatan dan
perlengkapan pameran terdiri atas sketsel (panil), level, tata lampu, dekorasi,
katalog, brosur, buku tamu (buku kesan dan pesan), dan sound system.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pameran karya seni rupa adalah suatu
kegiatan penyajian suatu ungkapan ide/perasaan yang bernilai estetis dan
bermakna dari pembuatnya untuk dikomunikasikan/ditampilkan hingga dapat
diapresiasi oleh masyarakat luas.
Tujuan
dari sebuah pelaksanaan pameran secara umum adalah sebagai sarana
hiburan, motivasi, memupuk rasa cinta terhadap kebudayaan daerah dan
pengembangan budaya nasional, wujud dari hasil praktik seni rupa, sebagai media
dan sarana untuk menunjukan (to show) dan mengembangkan bakat (di bidang
seni), serta meningkatkan apresiasi seni pada generasi muda.
Pameran
kelas atau sekolah merupakan kegiatan studi untuk menampilkan hasil karya
siswa. Menurut jenisnya, pameran dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pameran
umum dan pameran khusus. Tahapan persiapan pameran kelas atau sekolah meliputi
tahap perencanaan (persiapan awal), tahap pengumpulan karya, tahap seleksi
karya, persiapan akhir (gladi bersih), dan pelaksanaan pameran.
Ketersediaan
peralatan dan perlengkapan sangat diperlukan dalam penataan karya seni rupa
yang hendak dipamerkan. Beberapa peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan
dalam pameran kelas atau sekolah adalah Sketsel atau panil, Level, Meja dan
kursi, Tata lampu atau pencahayaan, Dekorasi ruangan, Katalog, Brosur, Buku
tamu atau buku kesan dan pesan, dan Sound system.
Penataan
karya seni rupa harus tepat sehingga dapat dinikmati secara optimal oleh
pengunjung. Dengan demikian, proses apresiasi berlangsung dengan baik.
Penempatan karya yang kurang tepat akan menghambat terjadinya proses apresiasi.
B.
Saran
Melaksanakan
kegiatan pameran seni rupa harus dilakukan dengan perencanaan yang matang,
tersusun secara sistematis dan logis. Kerja sama dan tanggung jawab dalam
melaksanakan kegiatan mendukung kelancaran kegiatan pameran. Penataan ruang
pameran karya seni rupa yang baik akan mendukung kegiatan apresiasi sehingga
tercapai tujuan yang diharapkan. Melalui kegiatan pameran kita tidak hanya
belajar mengapresiasi karya seni rupa, tetapi juga belajar untuk berdisiplin
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab, belajar untuk saling menghargai
dan bekerjasama, selain itu juga belajar mengakui kekurangan dan kelemahan
serta belajar untuk berkomitmen untuk berbuat lebih baik di masa yang akan
datang.
Comments
Post a Comment